Gresik adalah salah satu Kabupaten di Indonesia yang letak geografisnya berada di pinggir Batik Gresik - Sejarah, Motif, Ciri Khas, Filosofi, Makna, dan Perkembangannya
Gresik adalah salah satu Kabupaten di Indonesia yang letak geografisnya berada di pinggiran pantai utara di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten yang terkenal dengan sebutan kota santri dan kota wali ini selain terkenal akan olahan makanan khas yang berupa ikan bandengnya ini ternyata juga mempunyai kerajinan batiknya yang sangat unik dan juga menarik.

Sejarah Batik Gresik

Menurut sejarahnya, kegiatan membatik di Kabupaten Gresik ini sudah ada sebelum era industri masuk ke Kabupaten ini yang ditandai dengan hadirnya pabrik semen dan juga pabrik pupuk. Namun, kegiatan membatik ini lama-kelamaan tergerus oleh arus industri yang pada saat itu berkembang sangat pesat. Dampaknya, masyarakat di Kabupaten Gresik lebih senang menjadi buruh pabrik dikarenakan penghasilannya pasti ketimbang menekuni profesi sebagai pembatik yang penghasilannya tidak menentu. Batik Gresik kemudian digiatkan kembali oleh Sanggar Rumpaka Mulya yang letaknya berada di Wringinanom Gresik.

Motif Batik Gresik

Batik Gresik mempunyai berbagai macam motif, salah satu motifnya yang paling populer dan terkenal yaitu batik motif Loh Bandeng. Motif Loh Bandeng atau motif ikan bandeng ini merupakan motif bergambarkan ikan khas Gresik, sebab Gresik mayoritas penduduknya bermatapencaharian sebagai para petani tambak ikan bandeng.
Tidak hanya itu saja, bahkan setiap tahun tepatnya pada 2 hari sebelum hari raya Idul Fitri masyarakat di Kabupaten Gresik mempunyai budaya yang sangat khas yakni mengadakan festival pasar bandeng. Selain motif Loh Bandeng, batik Gresik juga mempunyai beberapa motif lainnya, seperti motif rusa bawean, motif bakau, motif Sekar Pudak, Mahkota Giri Kedaton, Betoyo Guci, dan lain sebagainya.

Makna Batik Gresik

Setiap motif batik tentunya mempunyai makna filosofinya tersendiri, Misalnya seperti motif Loh Bandeng, dimana motif ini mengandung pesan yang menunjukkan jika daerah Kabupaten Gresik meiliki produk unggulan yang berupa ikan bandeng. Secara implisit desain, motif Loh Bandeng mengandung pesan-pesan didalam tatananya, diantaranya seperti tatanan bentuk ikan yang rapat hampir sama sekali tanpa celah, hal ini dimaksudkan supaya semangat kebersamaan dan juga persatuan tetap dijadikan kekuatan utama didalam mencapai suatu tujuan yang mulia.
Keanekaragaman ukuran bentuk, warna, dan juga gerak ikan yang dinamis mengandung pesan supaya segala macam perbedaan bisa dilihat sebagai bentuk kebebasan dalam berekspresi dan juga berdemokrasi yang melahirkan keindahan serta kesempurnaan didalam berbangsa. Wujud ikan tanpa kepala disini mengandung pesan supaya menjaga keutuhan didalam kebersamaan hendaknya untuk tidak memaksakan pandangan serta pemikiran hanya demi kepentingan pribadi saja, melainkan juga harus mengutamakan kepentingan secara umum dan juga hak azasi.
Selain motif Loh Bandeng, Motif Mahkota Giri juga mempunyai makna tersendiri, dimana motif ini merupakan salah satu motif Gresik yang mengangkat tema islami. Dalam motifnya ada gambar trap limo atau berundak-undakan yang jumlahnya ada lima tingkat, hal ini melambangkan 5 rukun Islam. Sementara motif lainnya yaitu motif Sekar Pudak juga merupakan salah satu motif Gresik yang mengangkat tema islami. Dimana motif ini menggambar 6 buah kelopak bunga pudak yang merupakan simbol dari 6 rukun iman.

Ciri Khas Batik Gresik

Ada sebutan yang sangat unik bagi batik khas Gresik ini, yakni Batik Ndulit. Dinamakan Batik Ndulit dikarenakan proses pewarnaannya yaitu dengan cara di dulit atau hanya dioleskan memakai kuas dari batang rotan. Batik Ndulit atau batik Gresik ini memiliki ciri khas, yaitu bermotifkan aktifitas tradisional, seperti aktifitas di pasar, aktifitas masyarakat desa yang sedang bertani, mahkota giri, sisik bandeng, dan lain sebagainya.

Proses Pembuatan Batik Gresik

Dalam proses pembuatannya, umumnya sama dengan proses pembuatan batik di daerah lain, dimana pembuatan batik Ndulit atau Gresik ini diawali dengan pembuatan desainnya, kemudian dilanjutkan dengan proses pencantingan. Sesudah itu, lalu dilanjutkan dengan proses ndulit, yaitu pewarnaan melalui beberapa olesan yang kemudian dilanjutkan dengan proses nembok memakai malam guna menutupi warna yang tidak diinginkan. Selanjutnya, proses nglorod atau merebus kain batik guna menghilangkan aroma malam. Selah itu kain batik dicuci bersih lalu diangin-anginkan dibawah atap rumah supaya tidak terkena paparan sinar matahari. hal ini berfungsi untuk menghindari warna pada kain batik tidak luntur dan tetap alami.
Keunggulan dari Batik Gresik ini yaitu ada pada bahan pewarnanya, dimana menggunakan pewarna alami yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, seperti warna merah yang berasal dari mengkudu atau biji pepohonan kesumba, warna kuning yang berasal dari buah nangka, warna kuning kehijauan berasal dari buah mangga.

Perkembangan Batik Gresik

Dalam perkembangannya, saat ini pemerintah setempat sudah mengembangkan dan juga melestarikan batik Gresik dengan cara mengadakan pelatihan membatik kepada para generasi penerus. Pemerintah setempat juga mengadakan lomba dalam menciptakan motif baru Batik Gresik. Selain hal itu, pemerintah juga mewajibkan para pegawai di Kabupaten Gresik untuk memakai Batik Gresik dalam bekerja.

Bagikan:

Leave a Comment