Agresi Militer Pada Ibukota Indonesia Yogyakarta – liputanplus blog


Agresi militer belanda yaitu serangan belanda terhadap indonesia berupa serangan persenjataan ( Militer ) dengan tujuan untuk menguasai kembali indonesia sebagai jajahan belanda. Agresi Militer disebut belanda sebagai aksi polisional karna apabila menganggap aksi militer itu bukan merupakan serangan yang sah maka sama saja tindakan tersebut illegal. Terlebih lagi Amerika mengancam belanda lantaran memakai derma ekonomi dari amerika untuk dipergunakan tidak semestinya.

Latar Belakang

Setelah Belanda kalah untuk mempertahankan wilayah indonesia dari serangan jepang pada perang dunia II Belanda harus menyingkir dari indonesia menuju Australia untuk membentuk koalisi bersama negara sekutu menyusun taktik pembalasan terhadap jepang yang menyerang di indonesia. Selain belanda, pasukan inggris yang berada di Malaya juga harus berpindah ke Australia yang selanjutnya bersama Belanda Autralia dan Amerika membentuk komando khusus menyerang wilayah kembali pasukan jepang di asia.
Setelah belanda kalah oleh pasukan fasiss jepang, indonesia diambil alih kekuasaannya oleh jepang. Beberapa waktu lalu jepang mulai terdesak oleh pasukan sekutu,lambat laun kekuatan jepang mulai sirna tanggapan dari serang bom atom yang dijatuhkan sekutu di kota Hirosima dan Kota Nagasaki. Setelah itu jepang mengalah tanpa syarat kepada sekutu dan dimulailah kembali rencana belanda menguasai indonesia yang awalnya bersembunyi dibalik organisasi pembebas tawanan sekutu AFNEI.
Kata Kunci
  • Serangan – Indonesia – Peundingan
  • Militer – PD II – Ir Soekarno –  TNI
  • Belanda – PDRI –  Syafruddin Parwiranegara

Agresi Militer Belanda I

Serangan pada tempat yang penuh SDA – Wikipedia


Serangan Agresi Pertama I 21 Juli 1947 – 17 Agustus 1947

Saat belanda menandatangani Perjanjian Linggajati , Belanda merasa belum puas untuk menguasai wilayah indonesia. Pada beberapa butir perjanjian,jelas wilayah indonesia masih luas mencakup jawa,Sumatra dan Madura. Hal ini menciptakan Belanda harus melaksanakan aneka macam upaya untuk menyerang indonesia guna mengakibatkan wilayah indonesia menjadi sempit lagi.
Papua yaitu salah satu wilayah indonesia yang diklaim oleh belanda juga. Karna perbedaan penafsiran antara pemimpin belanda dengan indonesia, maka pada 15 Juli 1947 H.J. Van Mook menyerukan dalam pidatonya di radio bahwa ia bersama belanda akan menyerang indonesia.
Maka beberapa hari sesudah pidato Van Mook terdengar dimulailah serang Agresi Militer Belanda terhadap Republik Indonesia yang pertama kali. Pada pertempuran kali ini Belanda memfokuskan serangan pada tiga tempat yang dinggap mempunyai SDA yang dibutuhkan belanda antara lain :
  • Sumatra Timur karna menjadi ladang tumbuh tembakau yang melimpah
  • Jawa Tengah karna pantai utara yang sangat strategis ( Semarang,Demak,Pemalang,Tegal )
  • Jawa Timur karna sebagai kawasan penghasil tebu gula dan pabrik produksinya.

Setelah belanda sukses menginvasi kedaulatan Republik Indonesia dan semakin terjadi gejolak antara Pemerintah Indonesia dengan Belanda serta organisasi maka Agresi Militer Belanda harus segera tidak boleh atas perintah delegasi PBB.
Maka pada tanggal 17 Agustus 1947 Agresi Militer 1 segera tidak boleh dan segera melaksanakan perjanjian tenang diantara keduabelah pihak. Akhirnya Belanda dan Indonesia baiklah melaksanakan perundingan yang diberi nama Perundingan Renville. Perundingan Renville yaitu perundingan kedua indonesia yang harus dilakukan mengingat situasi kondisi Indonesia semakin terdesak oleh serangan Belanda.
Perundingan Renville dihadiri oleh Belanda dan Indonesia bersama delegasi KTN atau komisi tiga negara yang terdiri dari
  • Richard Kirby – Degelasi Australia untuk Indonesia
  • Dr Frank B Graham – Delegasi Netral untuk kedua pihak
  • Paul Van Zeeland – Wakil Belgia untuk Belanda

Setelah terjadi perdebatan yang panjang dan adanya saling perundingan diantara masing masing pihak, kesudahannya terjadi 3 keputusan penting yang dihasilkan yaitu
  • Wilayah Indonesia diakui de facto oleh Belanda terdiri dari Jawa Tengah,DIY, Sumatra
  • Pasukan Tentara Nasional Indonesia dan Belanda harus diatrik keluar menuju daerahnya masing masing
  • Disetujuinya garis Van Mook sebagai garis yang memisahkan RI dengan Belanda

Setelah itu RI dan Belanda sepakat untuk menghentikan serangan dan melaksanakan Genjatan Senjata. Akan tetapi karna Belanda yang masih belum puas dengan isi perjanjian Renville dan karna adanya informasi terkait pelanggaran wilayah perjanjian maka Belanda melaksanakan Agresi Militer II untuk menciptakan wilayah Indonesia semakin sempit dan mempermudah belanda menguasainya.
Dampaknya Agresi Militer Pertama
  • Wilayah indonesiaa semakin sempit karna hanya terdiri dari Jawa tengah, DIY  dan Sumatra
  • Pasukan Tentara Nasional Indonesia semakin sulit untuk bersatu dengan wilayah lain karna terpotong wilayah belanda
  • Daerah potensial indonesia dirampas belanda sehingga ekonomi indonesia semakin anjlok
  • Terjadi pemberontakan di aneka macam wilayah indonesia karna kecewa dengan keputusan negara

Agresi Militer Belanda II

Baku teembak antara belanda dengan RI – wikipedia


Serangan Agresi Militer Kedua I 19 Desember 1948 – Serangan Umum 1 Maret 1949

Dengan informasi bahwa keamanan di jawa semakin memburuk dan adanya pelanggaran perjanjian renville yang dilakukan Indonesia maka Belanda dengan gampang mengakibatkan informasi tersebut sebagai dasar untuk melaksanakan penyerangan indonesia kedua kalinya. Inti pernyarangan kali ini yaitu menghancurkan basis kepemerintahan indonesia yang berpindah dari Jakarta menuju ke Yogyakarta. Atau bisa disebut serangan ini sebagai pengepungan jogja.
Sebelum bencana ini terjadi, Presiden Indonesiai Ir Soekarno telah mengantisipasinya dengan mengakibatkan bukit tinggi di Sumatra sebagai sentra pemerintahan kedua jikalau memang betul Yogyakarta dikuasai Belanda. Maka dari itu Ditunjuklah Syafruddin Parwiranegara sebagai presiden PDRI atau Pemerintah Darurat Republik Indonesia.

Setelah Belanda melaksanakan pengepungan Yogyakarta pada Desember, maka terjadi ambil alih kekuasaan Belanda atas Indonesia.  Dan dengan segera basis militer indonesia TNI bersama pasukan dan masyrakat berupaya untuk melaksanakan perlawanan terhadap belanda di Yogyakarta. Serangan besar tersebut akan segera dilakukan dibawah komandi Tentara Nasional Indonesia Panglima Jendral Soedirman. Serangan tersebut akan dilakukan dengan du program yaitu
  • Melakukan serangan secara gerilya terhadap pos pos besar belanda serta pasukan siaga. Selain itu juga memutuskan sarana telekomunikasi guna untuk menghambat pergeraka belanda di kawasan Yogyakarta.
  • Memikirkan cara yang sempurna dengan mendirikan PDRI dan serangan umum 1 maret sebagai upaya untuk merobohkan propaganda belanda bahwa negara indonesia yaitu negara bentukan fasiss jepang atau bawahan indonesia yang belum berdaulat.

Alhasil dengan taktik yang sempurna dan cerdik pasukan belanda di jogja segera diruntuhkan oleh TNI. Peristiwa tersebut dilakukan oleh pasukan militer Tentara Nasional Indonesia bersama rakyat yang dilakukan secara gerilya dan serangan yang mengejutkan belanda dalam sekala yang besar. Akhirnya propaganda bahwa RI yaitu negara lemah berhasil dipatahkan sekaligus mempermalukan kekuatan belanda dimata internasional.
Akhirnya tejadilah perundingan kembali bersama belanda dan memutuskan aneka macam hal penting. Salah satunya memepercepat penyerahan kedaulatan yang diberikan belanda kepada Pemerintah RI secepatnya di Konferensi Meja Bundari.
Dampak Agresi Militer Kedua
  • Sumatra sebagai sentra wilayah pemerintahan darurat
  • Perjuangan Indonesia semakin melemah karna kawasan kepemerintahan diambil oleh Belanda
  • Banyak Anggota PBB yang semakin mendukung usaha indonesia
  • Mempercepat pemberian kemerdekaan kembali dari belanda terhadap indonesia

Demikian artikel yang sudah saya buat. Semoga artikel ini bermanfaat bagi sahabat teman. Jangan lupa untuk tetap like dan komen sebagai bentuk dukungan dan apresiasi pembaca terhadap kami. Sekian dari kami. Terimakasih atas kunjungannya.

Sudah yakin dengan bahan diatas? Uji kemampuan dengan soal ini

Bagikan:

Leave a Comment