Inilah Bahan Dan Cara Pembuatan Talempong Khas Minangkabau  Inilah Bahan Dan Cara Pembuatan Talempong Khas Minangkabau

Talempong merupakan salah satu alat musik tradisional berasal dari kebudayaan masyarakat Minangkabau. Alat musik ini termasuk ke dalam jenis alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul pada bagian yang menonjol dengan makai tongkat pemukul.

Talempong kerap dipakai di dalam acara-acara yang digelar oleh masyarakat Minangkabau, seperti halnya pesta penyambutan tamu istimewa dan juga acara hajatan pernikahan. Nah seperti apa sajakah bahan dan cara pembuatan alat musik Talempong? berikut ini penjelasannya.

Bahan Pembuatan Alat Musik Talempong

Zaman dahulu alat musik talempong ini dibuat dari bahan dasar batu dan kayu, tetapi saat ini alat musik Talempong pada umumnya dibuat dari bahan dasar kuningan. Pemilihan bahan dasar kuningan ini didasarkan oleh kualitas bunyi atau suara yang dihasilkan, Talempong yang memakai bahan kuningan biasanya akan menghasilkan suara yang lebih jernih dari pada memakai dari bahan dasar kayu atau batu. Untuk daya tahannya pun Talempong kuningan juga dapat lebih lama dibandingkan dengan talempong berbahan dasar dari kayu. Berat Talempong kuningan pun juga lebih ringan dibandingkan dengan alat musik Talempong yang terbuat dari bahan dasar batu.

Cara Pembuatan Alat Musik Talempong

Talempong berbahan dasar logam biasanya dibuat dengan teknik “a cire purdue“, yakni teknik pembuatan kriya dengan terlebih dahulu membuat sebuah bentuk benda tiruan memakai bahan lilin, lalu lilin tersebut dilapisi oleh tanah liat. Pada saat proses pelapisan tanah liat, para pengrajin kemudian memberikan sebuah lubang yang nantinya akan dipakai untuk pintu keluar lilin saat dilelehkan. Lilin yang telah dilapisi tanah liat lalu dijemur dan dibakar.

Ketika proses pembakaran, lilin tersebut akan mencair dan kemudian keluar dari lapisan tanah liat melalui celah atau lubang yang telah dibuat tadi, sehingga ada rongga dibagian dalam tanah liat. Rongga inilah yang nantinya diberi cairan logam. Logam yang nantinya akan dimasukkan ke dalam tanah liat biasanya dicairkan di dalam kisaran suhu 1000C.

Setelah logam tersebut dimasukkan, lalu didiamkan selama sekitar kurang lebih 6 jam. Sesudah tahap pendiaman selesai, maka tanah liat dibelah. Talempong yang telah setengah jadi lalu dibersihkan memakai gerinda besi dan kemudian dihaluskan memakai amplas halus.

Bagikan:

Leave a Comment