.daftarisi { padding:10px; background:#434A54; color:#fff; border-radius:0px 0px 5px 5px; } .juduldaftarisi { padding:10px; background:#656D78; color:#fff; border-radius:5px 5px 0px 0px; font-weight: bold; text-align: center }

 Demak merupakan salah satu kabupaten di Indonesia yang letak geografisnya berada di Provi Batik Demak - Sejarah, Motif, Filosofi, Makna, dan Perkembangannya
Demak merupakan salah satu kabupaten di Indonesia yang letak geografisnya berada di Provinsi Jawa Tengah. Selain terkenal akan sejarah kerajaan islamnya, ternyata demak juga terkenal akan budaya membatiknya. Budaya membatik di demak sudah ada sekitar 6 abad yang lalu, tetapi budaya membatik ini hilang seiring dengan kepindahan Kasultanan Demak Bintoro ke Pajang.

Daftar Isi

Sejarah Batik Demak

Menurut sejarahnya, batik demak sudah ada sekitar pada tahun 1920-an, dimana disaat itu terdapat jenis batik demak bernama batik sisik yang menjadi salah satu usaha rumahan yang cukup terkenal di Demak. Namun kegiatan membatik ini sudah lama mati, dikarenakan tidak ada masyarakat yang melestarikan dan juga meneruskan kegiatan membatik ini. Padahal, batik sisik ini pernah mengangkat nama Demak di kancah nasional, seperti halnya Kabupaten Kudus yang terkenal akan makanan khasnya yaitu jenangnya, Kabupaten Jepara yang terkenal akan ukirannya, atau Kabupaten Semarang yang terkenal akan lumpianya.

Motif Batik Demak

Sekitar pada tahun 2006, Batik Demak kemudian memulai kembali kegiatan membatik di wilayah pesisiran dengan munculnya berbagai macam motifnya yang sangat khas, yakni perpaduan antara motif pesisiran, pertanian, dan juga perpaduan corak Majapahit dengan nilai-nilai Islami.
Motif batik Demak umumnya terinspirasi dari sejarah mengenai Kerajaan Demak dan juga lebih menonjolkan motif khas pesisiran. Seperti halnya ornamen yang ada di Masjid Agung Demak, diantaranya seperti motif bledeg (petir), bulus, dan burung phoenix. Ada pula motif buah, seperti halnya motif jambu, belimbing, dan semangka tegalan.
Selain itu ada pula motif ulam segaran, tigo rangsik, sabet rangsik, cupit kepiting, caos dhahar, loro Gendhing, daun pace, cening,dan lain sebagainya. Dengan perpaduan antara motif pesisiran dan juga pertanian, menjadikan batik tulis khas Demak ini semakin berbeda serta mempunyai ciri khas tersendiri yang membedakannya dengan batik dari daerah lainnya.

Filosofi dan Makna Batik Demak

Setiap motif batik tentunya mempunyai makna filosofisnya tersendiri, seperti halnya motif batik demak yang masing-masing motifnya mempunyai makna filosofi tersendiri. Misalnya seperti motif bledeg, dimana motif ini membawa pesan cukup mendalam, yaitu meredam perangai keras. Ketika memakai batik bledeg ini, perangai pemakainya diharapkan dapat menjadi pribadi yang lembut dan santun.
Selain itu ada juga motif burung Phoenix atau motif burung Hong. Motif yang menggambarkan keindahan warna dan juga corak bulu dari seekor ini mempunyai makna nilai keindahan sekaligus juga kegagahan dan menjunjung tinggi kebajikan, prestasi, serta keabadian.

Sentra Batik Demak

Sentra batik demak saat ini sudah tersebar di beberapa wilayah di Demak, seperti halnya di Desa Karangmlati, Desa Wedung, Dempet, Bonang, Desa Wedung, Kelurahan Mangunjiwan, Kauman, Kelurahan Bintoro, Kelurahan Kadilangu, dan lain sebagainya.

Perkembangan Batik Demak

Dalam perkembangannya, batik demak saat ini sudah semakin di kenal luas, khususnya di demak sendiri. Bahkan batik demak oleh pemerintah setempat dijadikan seragam batik bagi para pegawainya. Selain itu, beberapa sekolah di Demak juga menjadikan baju batik khas demak ini sebagai bagian dari seragam siswa maupun guru sehari didalam sepekan.

Bagikan:

Leave a Comment