Sebutkan apa saja sumber sejarah Kerajaan Mataram Kuno? Pertanyaan tersebut merupakan fokus utama pada pembahasan kali ini yang akan dibahas secara lengkap dan jelas. Seperti yang kita ketahui, sejarah kerajaan Mataram dibagi menjadi dua, yaitu Mataram Hindu Budha atau lazim disebut kerajaan Medang dan kesultanan Mataram yang bercorak Islam. Dengan mengetahui sumber sejarah kerajaan Mataram kuno, baik itu dari dalam dan luar negeri, diharapkan dapat menambah wawasan sejarah kita dan memperkuat kebenaran akan berdirinya salah satu kerajaan yang pernah berdiri di Pulau Jawa ini.
Sumber sejarah Kerajaan Mataram kuno berupa peninggalan-peninggalan sejarah yang berhasil ditemukan, seperti prasasti dan candi maupun catatan tertulis lainnya. Di dalam sumber atau bukti sejarah ini memuat informasi penting berkaitan dengan berdirinya kerajaan Mataram, sehingga dapat dimanfaatkan oleh para sejarawan dalam melakukan penelitian sejarah. Langsung saja simak pembahasan dibawah ini.

Kerajaan Mataram Kuno

Prasasti merupakan sumber sejarah atau bukti sejarah yang sangat penting dan bermanfaat, sebab di dalam prasasti memuat informasi berkaitan dengan kerajaan Mataram Kuno, baik itu kehidupan politik, ekonomi, pemerintahan dan lain sebagainya. Selain prasasti, sumber sejarah kerajaan Mataram Kuno ada juga dalam bentuk candi. Hal ini karena kerajaan ini banyak sekali meninggalkan candi-candi. Dibawah ini telah kami rangkum prasasti dan candi yang memuat sumber informasi mengenai sejarah kerajaan Mataram Kuno (Medang), meliputi :

Kerajaan Mataram Kuno Berupa Prasasti

1. Prasasti Sojomerto
Sumber pertama yaitu prasasti Sojomerto. Prasasti ini ditemukan di Desa Sojomerto. Kec. Reban, Kab. Batang, Jawa Tengah. Prasasti ini merupakan peninggalan Wangsa Sailendra, dibuat dengan batu andesit, memiliki panjang 43 cm, tinggi 78 cm dan tebal 7 cm. 
Isi prasasti Sojomerto berkaitan dengan keluarga Dapuntan Selendra. Dijelaskan bahwa Dapunta Selendra memiliki istri bernama Sampula. Ayahnya bernama Santanu, sementara ibunya bernama Bhadrawati. Para ahli sejarah berpendapat bahwa Dapunta Selendra adalah cikal bakal raja-raja dari Wangsa Sailendra di Kerajaan Mataram Hindu.
2. Prasasti Mantyasih
Sumber sejarah kerajaan Mataram Kuno kedua adalah prasasti Mantyasih yang ditemukan di Desa Mateseh, Kab. Magelang. Informasi yang tertera dalam prasasti ini yaitu mengenai raja-raja Mataram, berikut ini nama-nama raja Mataram Kuno dalam prasasti Mantyasih :
  • Raja sanjaya
  • Raja Rakai Panangkaran
  • Raja Rakai Panunggalan
  • Raja Rakai Warak
  • Raja Rakai Garung
  • Raja Rakai Pikatan
  • Raja Rakai Kayuwangi
  • Ratu Watuhumalang
  • Raja Rakai Watukura Dyah Balitung
3. Prasasti Canggal
 Sebutkan apa saja sumber sejarah Kerajaan Mataram Kuno 20  Kerajaan Mataram Kuno dan Isinya
Prasasti selanjutnya yang merupakan peninggalan kerajaan Mataram Kuno adalah prasasti Canggal yang ditemukan di Desa Kadiluwih, Kec. Salam, Kab. Magelang. Prasasti ini berangka tahun 654 saka atau sekitar 732 masehi. Lokasi prasasti Canggal tepat berada di halaman Candi Gunung Wukir. 
Prasasti ini ditulis dengan menggunakan bahasa Sanskerta dan aksara Pallawa. Prasasti Canggal berisi mengenai pembangunan lingga oleh Raja Sanjaya di atas gunung. Disebutkan juga bahwa Pulau Jawa sangat makmur dan kaya akan padi dan emas. Selain itu, dalam prasasti ini dijelaskan bahwa Pulau Jawa dahulunya di perintah oleh raja Sanna yang adil dan bijaksana.

Selengkapnya : Isi Prasasti Canggal
4. Prasasti Gondosuli
 Sebutkan apa saja sumber sejarah Kerajaan Mataram Kuno 20  Kerajaan Mataram Kuno dan Isinya
Prasasti keempat yaitu prasasti Gondosuli, terletak di Desa Gondosuli, Kec. Bulu, Kab. Temanggung. Prasasti ini berangka tahun 832 masehi. Isinya mengenai masa kejayaan Dinasti Sanjaya di Kerajaan Mataram. Selain itu, dijelaskan pula kehidupan sosial budaya masyarakat setempat pada masa itu.

5. Prasasti Kelurak
Peninggalan prasasti selanjutnya yang dapat dijadikan sumber sejarah kerajaan Mataram Kuno adalah prasasti Klurak yang ditemukan di Desa Kelurahan, tepatnya di sebelah utara percandian Prambanan. Prasati ini berangka tahun 782 masehi, isinya berkaitan dengan pembangunan bangunan suci atas perintah raja Indra yang bergelar Sri Sanggramadhanajaya. 
Beberapa para ahli berpendapat, bangunan yang dimaksud merupakan Candi Sewu yang lokasinya berada di kompleks percandian Prambanan. Selain dalam prasasti Kelurak, nama raja Indra juga disebutkan dalam prasasti Nalanda dan Ligor peninggalan kerajaan Sriwijaya.
6. Prasasti Kayumwungun
Prasasti Kayumwangun ditemukan di Desa Karang Tengah, Kab. Temanggung. Maka dari itu prasasti ini lazim juga disebut dengan nama Prasasti Karang Tengah. Prasasti ini ditulis menggunakan bahasa Sansekerta, isinya berkaitan dengan pendirian bangunan suci oleh Samaratunga.
Bangunan suci yang dimaksud bernama Wenuwena, dibuat sebagai tempat untuk menempatkan abu kremasi raja mega (dewa Indra). Selain itu, dalam prasasti ini disebutkan juga nama anak Samratungga, yaitu bernama Pramodhawardhani.
7. Prasasti Kalasan
Sumber sejarah kerajaan Mataram Kuno ketujuh yaitu prasasti Kalasan yang berhasil ditemukan di Kec. Kalsan, Sleman, Yogyakarta. Prasasti ini diperkirakan berasal dari Wangsa Sanjaya kerajaan Mataram Kuno. Berangka tahun 778 masehi, ditulis menggunakan huruf Pranagari (India Utara).
Isi prasasti kalasan menyebutkan bahwa Guru Sang Raja berhasil membujuk Maharaja Tejahpura Panangkarana atas permintaan dari keluarga Syailendra untuk membangun bangunan suci bagi Dewi Tara. Selain itu, permintaan mengenai pembangunan biara untuk para pendeta. Bangunan suci yang dimaksud yaitu Candi Kalasan.
8. Prasasti Anjuk Ladang
Prasasti selanjutnya adalah prasasti Anjuk Ladang yang ditemukan di reruntuhan Candi Lor, tepatnya di Desa Candirejo, Kec. Loceret, Kab. Nganjuk, Jatim. Prasasti ini menurut versi Brandes berangka tahun 935 meshi dan diperkirakan meruapakan peninggalan kerajaan Mataram Kuno (Medang) setelah pindah dari Jawa Tengah ke Jawa Timur.
Artinya prasasti ini berasal dari Wangsa/Dinasti Isyana. Beberapa bagian tulisan dalam prasasti sudah tidak bisa terbaca lagi. Namun sebagian informasi yang dapat diperoleh yaitu mengenai Raja Pu Sindok yang memerintahkan agar tanah sawah kaktikan di Anjukladang dijadikan sima dan dipersembahkan kepada bathara di sang hyang prasada kabhakyan di Sri Jayamerta.
Prasasti peninggalan kerajaan Mataram Kuno lainnya yang dapat dijadikan sumber sejarah antara lain :
  1. Prasasti Ngandoman
  2. Prasasti Plumpungan
  3. Prasasti Siwagrha
  4. Prasasti Shankara

Kerajaan Mataram Kuno Berupa Candi

Sementara itu, beberapa peninggalan dalam bentuk candi yang berasal dari Kerajaan Mataram Kuno dan dapat dijadikan sumber atau bukti sejarah, antara lain :
  1. Candi Arjuna
  2. Candi Bima
  3. Candi Borobudur : Selengkapnya
  4. Candi Mendut
  5. Candi Puntadewa
  6. Candi Pawon
  7. Candi Semar
  8. Candi Sewu
Artikel Terkait :
Itulah 20 Kerajaan Mataram Kuno berupa sumber prasasti dan candi yang didalamnya memuat informasi penting yang dapat dijadikan bukti sejarah berdirinya kerajaan yang bercorak Hindu Budha ini. Baca juga artikel menarik dan informatif lainnya. Terimakasih.
Sumber Referensi :
  1. Marwati Poesponegoro & Nugroho Notosusanto. 1990. Sejarah Nasional Indonesia Jilid II. Jakarta: Balai Pustaka.
  2. Slamet Muljana. 2005. Menuju Puncak Kemegahan (terbitan ulang 1965). Yogyakarta: LKIS
  3. Wikipedia
  4. https://yoedana.wordpress.com
  5. www.situsbudaya.co.id
  6. www.kebudayaan.kemdikbud.go.id

Bagikan:

Leave a Comment