Maluku merupakan salah satu pulau di Indonesia yang dikenal memiliki sejarah paling tua d 17 Tarian Maluku Beserta Gambar, Nama, Fungsi, dan Penjelasannya

17 Tarian Maluku Beserta Gambar, Nama, Fungsi, dan Penjelasannya

XASXUS.com – Maluku merupakan salah satu pulau di Indonesia yang dikenal memiliki sejarah paling tua diantara beberapa wilayah lainnya. Begitu tuanya sejarah dari Pulau Maluku membuat tingkat kebudayaan dan juga nilai-nilai luhur adat istiadat dari masyarakatnya sangat tinggi, salah satu buktinya tersebut bisa dilihat pada tarian tradisionalnya.

Berbicara mengenai tarian Maluku, tahukah kamu apa saja tarian Maluku yang masih ada hingga saat ini? Nah berikut ini adalah 17 tarian Maluku beserta nama, fungsi, dan penjelasannya seperti yang dilansir dari XASXUS.com.

Daftar Isi Tampilkan Tutup

1. Tari cakalele

Tarian Maluku yang ke-1 adalah tari cakalele. Tari cakalele merupakan salah satu tarian perang tradisional yang berasal dari Maluku, tepatnya di Provinsi Maluku Utara. Dalam pertunjukannya, tarian perang ini pada umumnya hanya ditarikan oleh kaum pria saja. Meskipun demikian, dalam pertunjukannya terkadang juga ada beberapa penari wanita yang berfungsi sebagai penari pendukung.

Menurut sejarahnya, tarian perang dari Maluku ini dahulunya berasal dari sebuah tradisi masyarakat yang ada di Provinsi Maluku Utara. Ketika itu, tarian perang ini merupakan ritual khusus yang dilakukan oleh para prajurit baik itu sebelum menuju ke medan peperangan maupun selepas pulang dari medan peperangan. Tidak hanya itu saja, dahulu tarian perang dari Maluku ini juga kerap dijadikan sebagai bagian dari beberapa upacara adat masyarakat disana.

Karena adanya pengaruh kerajaan pada saat itu, membuat tarian perang dari Maluku ini menyebar luas hingga ke daerah-daerah sekitar, sampai kemudian terkenal hingga ke beberapa daerah, seperti di Sulawesi Utara, Maluku Tengah, dan lain sebagainya. Selain mempunyai nama tari cakalele, bagi masyarakat Minahasa tarian perang dari Maluku ini juga dikenal dengan nama tari kabasaran.

Tarian perang ini bisa dibilang merupakan salah satu tarian tradisional yang sangat terkenal di Maluku, khususnya di Provinsi Maluku Utara. Hal ini dikarenakan tarian perang dari Maluku ini kerap kali ditampilkan diberbagai macam acara adat maupun hiburan. Tidak hanya itu saja, bahkan tarian perang ini juga kerap ditampilkan diberbagai macam acara kebudayaan dan juga promosi pariwisata, baik itu ditingkat daerah, nasional, atau bahkan di tingkat internasional.

2. Tari soya-soya

Tarian Maluku yang ke-2 adalah tari soya-soya. Tari soya-soya merupakan salah satu tarian perang tradisional Maluku yang berasal dari daerah Kayoa di Provinsi Maluku Utara. Dalam pertunjukannya, tarian Maluku ini umumnya akan dibawakan oleh beberapa para penari pria dengan pakaian layaknya prajurit kesultanan pada zaman dahulu. Tidak hanya itu saja, para penari tersebut juga akan membawa atribut seperti perisai dan ngana-ngana sebagai perlengkapan menarinya.

Menurut sejarahnya, tarian Maluku ini ini dahulunya kerap dipakai di dalam mengobarkan semangat para prajurit ketika penyerbuan Kesultanan Ternate ke Benteng yang dikuasai oleh Portugis, yakni Benteng Nostra Senora Del Resario atau Benteng Kastela. Dalam penyerbuannya tersebut, para prajurit tersebut dipimpin langsung oleh Sultan Baabullah dengan tujuan menyelamatkan Sultan Khairun, yaitu ayah dari Sultan Baabullah yang dibunuh secara kejam oleh para tentara Portugis.

Pertempuran inilah yang kemudian menjadi awal dari kebangkitan masyarakat Maluku di dalam mengusir para penjajah Portugis. Karena peristiwa tersebut merupakan peristiwa heroik, maka seniman Kesultanan kemudian menciptakan dan juga mengembangkan sebuah tari-tarian yang diberi nama Tari Soya Soya ini.

Dalam perkembangannya hingga saat ini, tari soya-soya ini merupakan salah satu tarian tradisional yang bisa dibilang cukup terkenal di Maluku, khusunya di Provinsi Maluku Utara. Tarian Maluku ini umumnya masih sering ditampilkan di berbagai macam acara penting, seperti halnya pada acara perayaan adat, penyambutan tamu penting, festival budaya, pertunjukan seni, dan acara kebudayaan lainnya.

3. Tari tide-tide

Tarian Maluku yang ke-3 adalah tari tide-tide. Tari tide-tide merupakan salah satu tarian tradisioanal Maluku yang ditarikan secara berpasangan dan berasal dari Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara. Dalam pertunjukannya, tarian Maluku ini umumnya akan ditarikan oleh beberapa para penari pria dan wanita secara berpasangan.

Menurut sejarahnya, tarian Maluku ini dahulunya adalah tarian pergaulan masyarakat di Maluku Utara, khususnya di Halmahera Utara dan hanya ditarikan oleh para kaum muda-mudi saja. Selain itu, tarian Maluku ini umumnya hanya ditampilkan diacara-acara tertentu saja, seperti pada acara pesta adat atau acara yang bersifat hiburan lainnya.

Dalam perkembangannya hingga saat ini, tari tide-tide bisa dibilang merupakan salah satu tarian pergaulan dari Maluku yang cukup terkenal, khususnya di di daerah Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara. Tarian Maluku ini sampai saat ini masih bisa ditemukan diberbagai macam acara, baik itu acara yang bersifat adat maupun hiburan seperti halnya acara pesta adat, pernikahan adat, dan lain sebagainya.

4. Tari dengedenge

Tarian Maluku yang ke-4 adalah tari dengedenge. Tari dengedenge merupakan salah satu tarian Maluku yang dibawakan secara berkelompok dan berasal dari Provinsi Maluku Utara. Dalam pertunjukannya, tarian Maluku ini ditarikan oleh para penari pria dan wanita secara berkelompok dengan diiringi oleh nyanyian-nyanyian berupa syair pantun yang mempunyai makna tentang cinta dan harapan dimasa depan serta dibawakan dengan cara saling berbalas-balasan. Keunikan dari tarian Maluku ini adalah pada akhir pertunjukan tidak jarang pula ada kesepakatan antara penari pria dan wanita untuk menikah.

5. Tari gumatere

Tarian Maluku yang ke-5 adalah tari gumatere. Tari gumatere merupakan salah satu tarian Maluku yang dibawakan secara masal, yaitu berjumlah 30 orang penari pria dan wanita. Tarian tradisional yang berasal dari Morotai, Provinsi Maluku Utara ini umumnya bertujuan untuk meminta petunjuk dari suatu persoalan atau fenomena alam yang sedang terjadi.

Dalam pertunjukannya, tarian dari Maluku ini akan ditarikan sekitar 30 orang penari yang masing-masingnya membawa atribut menari. Untuk penari pria, biasanya akan membawa tombak dan pedang sebagai atribut menarinya. Sedangkan para penari wanita biasanya akan membawa lenso atau seperti satu tangan.

6. Tari lalayon

Tarian Maluku yang ke-6 adalah tari lalayon. Tari lalayon merupakan salah satu tarian pergaulan yang berasal dari Provinsi Maluku Utara. Dalam pertunjukannya, tarian Maluku ini umumnya berisikan pesan-pesan yang berbau cinta dan romantis yang dibawakan oleh para penari pria dan wanita secara berpasangan dengan gerakan yang sangat indah disepanjang babak tariannya.

Selain itu, dalam pertunjukannya biasanya para penari pria akan melakukan gerakan menggoda dihadapan penari wanita yang kemudian dibalas dengan senyuman dari penari wanita sebagai pertanda menerima godaan dari si penari pria. Selanjutnya mereka akan berputar-putar layaknya mereka sedang berdialog satu dengan lainnya. Keunikan dari tarian ini adalah perasaan kasih sayang dan juga perhatian akan sangat terasa sekali disetiap gerakannya.

7. Tari gala

Tarian Maluku yang ke-7 adalah tari gala. Tari gala merupakan salah satu tarian Maluku bernuansa Islami yang berasal dari Kabupaten Kepulauan Sula, Provinsi Maluku Utara. Tarian yang melambangkan persatuan, kesatuan, pergaulan, dan juga persaudaraan dikalangan para muda mudi ini umumnya hanya dipentaskan dibeberapa acara muda-mudi, seperti acara penjemputan pengantin, sunatan, dan lain sebagainya. Dalam pertunjukannya, tarian Maluku ini diiringi oleh beberapa alat musik tradisional, seperti tifa, gong dan suling.

8. Tari lenso

Tarian Maluku yang ke-8 adalah tari lenso. Tari lenso merupakan salah satu tarian Maluku yang difungsikan sebagai tari penyambutan. Dalam pertunjukannya, tarian Maluku ini umumnya hanya dibawakan oleh penari wanita saja dengan jumlahnya yaitu sekitar 6-9 orang, dimana masing-masing penari tersebut membawa sapu tangan atau selendang sebagai atribut menarinya.

Menurut beberapa sumber sejarah, tarian Maluku ini sudah ada sejak bangsa Portugis datang ke Pulau Maluku. Konon katanya, tarian ini adalah tarian yang asli dari bangsa Portugis yang telah diadaptasi dan dikembangkan dengan kebudayaan masyarakat disana.

Dalam perkembangannya hingga saat ini, tari Lenso bisa dibilang merupakan salah satu tarian tradisional dari Maluku yang cukup terkenal. Bahkan tarian ini juga masih sering ditampilkan diberbagai macam acara yang bersifat hiburan, adat, maupun pertunjukan seni budaya.

9. Tari salai jin

Tarian Maluku yang ke-9 adalah tari salai jin. Tari salai jin merupakan salah satu tarian bernuansa magis atau mistis yang berasal dari Ternate, Provinsi Maluku Utara. Dalam pertunjukannya, tarian Maluku ini dibawakan secara berkelompok, baik itu penari pria saja, maupun campuran dengan penari wanita. Meskipun demikian, hal pasti yang harus dilakukan di dalam tarian ini adalah jumlah penari haruslah genap. Hal ini dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Menurut sejarahnya, tari salai jin ini dahulu kerap digunakan oleh para leluhur atau nenek moyang masyarakat Ternate untuk berkomunikasi dengan bangsa Jin dengan tujuan meminta bantuan di dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi oleh manusia saat itu, seperti penyakit yang diderita oleh salah seorang anggota keluarga, dan lain sebagainya.

10. Tari bambu gila

Tarian Maluku yang ke-10 adalah tari bambu gila. Tari bambu gila atau yang disebut juga dengan tari bulu gila ini merupakan salah satu tarian Maluku yang sudah ada sejak zaman penjajahan Portugis di masa lalu. Dalam pertunjukannya, tarian Maluku ini umumnya akan dimainkan oleh 7 orang dengan membawa sebatang bambu panjang dan 1 orang bertindak sebagai pawang.

Pawang tersebut nantinya akan bertugas untuk memasukan roh ke dalam bambu dengan menggunakan mantra-matra dan menjinakkannya kembali. Bambu yang digunakan pada tarian atau permainan ini umumnya tidak boleh sembarangan, dimana ada beberapa karakteristik khusus di dalam memilih bambu. Dalam memainkan tarian ini, biasa para pemain hanya akan memakai celana dan ikat kepala berwarna merah saja dan tidak memakai baju.

Dalam perkembangannya hingga saat ini, tari bambu gila atau yang disebut juga dengan tari bulu gila ini masih terus dilestarikan dan dikembangkan. Bahkan berbagai macam variasi dan kreasi juga kerap ditambahkan disetiap pertunjukannya supaya terlihat menarik, akan tetapi tidak meninggalkan keaslian dan juga ciri khasnya.

Selain itu, kesenian bambu gila ini juga masih kerap ditampilkan diberbagai acara, baik itu acara adat maupun acara hiburan. Tidak hanya itu saja, kesenian ini juga kerap ditampilkan diberbagai macam acara kebudayaan nasional, seperti promosi pariwisata di Maluku, festival budaya, dan lain sebagainya.

11. Tari lelehe

Tarian Maluku yang ke-11 adalah tari lelehe. Tari Lelehe merupakan salah satu tarian Maluku yang berasal dari kebudayaan masyarakat suku Tobelo. Dalam pertunjukannya, tarian Maluku ini umumnya dibawakan oleh para penari pria dan wanita, baik itu orang dewasa maupun anak-anak. Dalam perkembangannya hingga saat ini, tarian Maluku ini masih dipentaskan dibeberapa acara, seperti acara perkawinan, acara adat, festival budaya, dan lain sebagainya.

12. Tari saureka reka

Tarian Maluku yang ke-12 adalah tari saureka reka. Tari saureka reka merupakan salah satu tarian Maluku yang termasuk ke dalam tarian pergaulan. Tarian ini umumnya dibawakan oleh para muda-mudi dengan atribut bernama gaba-gaba atau seperti bilah yang terbuat dari bahan dasar pohon sagu. Dalam pertunjukannya, para penari laki-laki bertugas memainkan gaba-gaba, sementara para penari perempuan menari dengan cara menghindari gaba-gaba yang dimainkan tersebut.

Menurut sejarahnya, tarian Maluku ini sudah ada sejak zaman dahulu dan kerap dimainkan ketika musim panen tiba oleh para petani sagu. Hal ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur dan gembira dari para petani atas hasil panen yang melimpah. Seperti yang diketahui jika dahulu sampai sampai saat ini Maluku terkenal akan hasil rempah-rempahnya, salah satunya pohon sagu.

Dalam perkembangannya hingga saat ini, tari saureka reka ini bisa dibilang salah satu kesenian dan permainan tradisional yang cukup terkenal dikalangan masyarakat Maluku. Bahkan kesenian tari ini juga kerap ditampilkan di berbagai macam acara, baik itu acara adat maupun acara hiburan, seperti acara perayaan adat, penyambutan tamu penting, dan acara lainnya.

13. Tari orlapei

Tarian Maluku yang ke-13 adalah tari orlapei. Tari orlapei merupakan salah satu tarian Maluku yang difungsikan sebagai tarian penyambutan para tamu kehormatan dibeberapa acara besar di Maluku Tengah. Tarian maluku ini umumnya menggambarkan suasana hati dari masyarakat Maluku Tengah terhadap para tamu kehormatan yang datang ke negeri atau desanya. Jadi bisa dibilang tarian ini merupakan tarian ungkapan gembira atau selamat datang dari masyarakat setempat.

14. Tari katreji

Tarian Maluku yang ke-14 adalah tari katreji. Tari Katreji merupakan salah satu tarian Maluku yang difungsikan sebagai hiburan dan dibawakan secara berpasangan. Dalam pertunjukannya, tarian ini umumnya dibawakan sekitar 5-6 pasang penari pria dan wanita dengan memakai busana adat dan menari dengan gerakannya yang mengikuti alunan musik pengiring.

Menurut sejarahnya, tarian Maluku ini sudah ada sejak bangsa Portugis datang ke Maluku. Saat itu, selain bertujuan mencari rempah-rempah, bangsa eropa tersebut juga membawa kebudayaannya, sehingga sedikit demi sedikit kebudayaan Eropa mulai mempengaruhi perkembangan kebudayaan masyarakat di Maluku itu sendiri, salah satunya adalah munculnya tari katreji ini.

Dalam perkembangannya hingga saat ini, tari katreji bisa dibilang merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di Maluku dan masih kerap dipentaskan dibeberapa acara, baik itu acara hiburan maupun acara adat, seperti halnya acara pernikahan adat, penyambutan tamu penting, perayaan hari besar, dan lain sebagainya.

15. Tari loliyana

Tarian Maluku yang ke-15 adalah tari loliyana. Tari loliyana atau yang dikenal juga dengan nama tari panen lola merupakan salah satu tarian Maluku yang mengangkat Upacara Panen Lola ke dalam bentuk pertunjukan. Tarian dari Maluku ini umumnya memiliki patokan pada tradisi dan juga kebudayaan masyarakat di Kepulauan Teon Nila Serua.

16. Tari kabaresi

Tarian Maluku yang ke-16 adalah tari kabaresi. Tari kabaresi merupakan salah satu tarian Maluku yang diilhami oleh semangat kepahlawanan dan juga perjuangan dari Martha Christina Tiahahu di dalam membela hak-hak rakyat pribumi dari kekejaman para penjajah saat itu. Dalam pertunjukannya, tarian Maluku ini digarap ke dalam pola lantai yang sangat lincah serta diiringi oleh beberapa alat musik tradisional, seperti Rebana, Tifa Totobuang, Toleng-Toleng atau kentongan dan Suling Bambu.

17. Tari poco-poco

Tarian Maluku yang ke-17 adalah tari poco-poco. Tarian dari Maluku ini bisa dibilang tarian yang paling terkenal diantara semua tarian Maluku lainnya. Tarian yang termasuk ke dalam jenis linedance ini mulai populer sejak tahun 2000-an saat digunakan sebagai senam di antara lingkungan militer. Dalam pertunjukannya, tarian ini biasanya diiringi lagu yang diciptakan oleh Arie Sapulette dari Ambon dan berjudul “Poco-poco”.

Bagikan:

Leave a Comment