Taman Wisata Iman berada di Bukit Sitinjo dengan luas 130.000 m2, terletak di Desa Sitinjo, Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Terletak sekitar 10 km dari ibu kota Kabupaten Dairi, Sidikalang atau sekitar 154 km dari Medan. Lama perjalanan dari Medan menuju Sidikalang membutuhkan waktu sekitar 5 jam. Sesuai namanya, Taman Wisata Iman (TWI) Sitinjo merupakan destinasi wisata religi dari semua agama yang ada di Indonesia, yakni Kristiani (Katolik dan Protestan), Buddha, Islam dan Hindu.

Dr. Master Parulian Tumangger, Bupati Dairi (1999-2009), pada awal tahun 2001 telah merancang sebuah tempat yang di dalamnya terdapat akomodasi peribadatan sekaligus sebagai destinasi wisata religi (rohani) bagi kelima agama yang terdapat di Indonesia. Gagasan itu diwujudkan melalui obrolan bersama dengan seluruh tokoh-tokoh agama dan masyarakat yang ada di Kabupaten Dairi untuk membahas realisasi rencana tersebut. Hasil dari obrolan tersebut berupa penetapan lokasi pembangunan Taman Wisata Iman Dairi yaitu di tempat Perbukitan Sitinjo, yang terletak di Kecamatan Sitinjo.

Pertimbangan Taman Wisata Iman dibangun di lokasi tersebut alasannya yaitu mengingat lokasi tersebut ditutupi oleh hutan pinus dan dinilai sangat manis dan sesuai untuk tempat berwisata religi. Pada hari Selasa, 20 Agustus 2005, Menteri Agama Republik Indonesia yang dikala itu dijabat oleh Bapak Prof. Dr. H. Said Agil Al-Munawar melaksanakan peletakan watu pertama Taman Wisata Iman (TWI) dan disaksikan oleh pemrakarsa Bapak Dr. Master Parulian Tumangger.

Taman Wisata Iman bukan hanya mewakili salah satu agama yang diakui di Indonesia, melainkan semua agama. Semua agama yang diakui di Indonesia terwakili dalam TWI, yang ditandai dengan adanya banyak sekali bangunan-bangunan yang dianggap bersejarah bagi pemeluk agama masing-masing. Mulai dari tempat peribadatan sampai miniatur bangunan yang dianggap bersejarah dan sebagai kenangan peristiwa-peristiwa penting bagi pemeluknya. Hal ini juga sanggup pribadi dilihat dari keunikan bangunan di bab atas pintu gerbang atau gapura masuk TWI, di mana bab atas gapura terdapat konstruksi khas bangunan ibadah masing-masing agama. Dengan demikian, keberadaan Taman Wisata Iman Dairi ini tidak hanya sebagai destinasi wisata religi/rohani, tetapi juga sanggup mempromosikan keharmonisan/kerukunan hidup antar pemeluk agama di Indonesia umumnya dan Sumatera Utara khususnya.

Tempat peribadatan dan miniatur bangunan bersejarah dan mempunyai nilai kenangan insiden penting bagi pemeluknya di antaranya :
– Vihara Saddhavadana dengan rupang Buddha Gautama, sebagai representasi agama Buddha.
– Patung Abraham, patung Nabi Musa, Gereja Oikumene, Gua Bunda Maria, dan Bahtera Nabi Nuh, sebagai representasi agama Kristiani.
– Perjalanan Kehidupan Yesus Kristus yang terdiri dari Kandang Domba di Betlehem, Yesus memberi makan 5000 orang, Yesus berdoa di Taman Getsmani, 14 tahap perjalanan salib (Via Dolorosa), Miniatur Salib Golgota dan Kebangkitan Yesus, juga sebagai representasi agama Kristiani.
– Pura, sebagai representasi agama Hindu.
– Miniatur Kabah, Lapangan Manasik Haji dan Mesjid, sebagai representasi agama Islam.

Bagikan:

Tags:

Leave a Comment