Cirebon – Pecinan di Cirebon sekarang tampil beda. Bangunannya banyak yang sudah dicat warna-warni.

Keragaman suku, budaya, dan agama di Cirebon memang unik. Bahkan, dianggap sebagai representatif perihal kerukunan di Indonesia.

Salah satu lokasi yang menggambarkan kerukunan dan keberagaman ialah tempat Pecinan Pasar Kanoman. Keunikan di tempat pecinan itu menciptakan salah satu produsen cat tembok di Indonesia, Pasific Paint tergerak untuk ikut menjaga nilai-nilai keragaman di tempat pecinan.

Pasific Paint berhubungan dengan tiga kekeratonan di Cirebon, yakni Keraton Kanoman, Kasepuhan, dan Kacirebon untuk menciptakan tempat pecinan menjadi lebih berwarna, yakni dengan aktivitas Pecinan Warna-warni.

Sebanyak 208 ruko dan 108 PKL di tempat Pecinan Kanoman dicat. Kawasan pecinan yang dulunya kusam pun bermetamorfosis berwarna. Direktur Pasific Paint Suyanto Tjokro santoso menyampaikan pembiayaan pengecatan tempat pecinan tersebut bersumber dari CSR Pasific Paint.

Tjokro mengungkapkan alasan menentukan tempat pecinan di Cirebon. “Kita awalnya melaksanakan pendekatan secara sosial dan budaya, serta aku juga melaksanakan survei. Cirebon mempunyai keunikan, sejarah yang luar biasa. Dan, ini representasi kecilnya Indonesia,” kata Tjokro kepada awak media usai pelantikan tempat Pecinan Warna-warni di Pasar Kanoman, Kota Cirebon, Jawa Barat, Kamis (3/5/2018).

Lebih lanjut, Tjokro mengungkapkan perkembangan Cirebon tak lepas dengan sejarah perdagangan yang dibawa oleh orang-orang China pada zaman dulu.

“Kita menentukan mengecat pasar sebab pasar ini menjadi tempat interaksi dan ekonomi. Artinya suatu tempat yang sangat kompleks,” katanya.

Lagi, Tjokro menjelaskan mengubah wajah pasar menjadi lebih nyaman dan bermacam-macam bertujuan untuk meningkatkan daya tarik para wisatawan. Kondisi tersebut, diperlukan Tjokro, dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di tempat pecinan.

“Mudah-mudahan dengan konsep yang gres dan lebih berwarna ini, serta yang instagramable ini dapat menarik minat masyarakat untuk berkunjung ke Pasar Kanoman,” tutupnya.

Di tempat yang sama, Pangeran Patih Mohamad Qadiran perwakilan dari Keraton Kanoman menyampaikan tempat pecinan yang ada di Kanoman tak lepas dari sejarah perkawinan antara Sunan Gunung Jati dengan Putri Ong Tien, asal Tiongkok. Selain itu, Cirebon, sambungnya menjadi jalur sutra perdagangan pada zaman Laksamana Cheng Ho.

“Riwayat sejarah yang ada ini sudah menjadi belahan dari etnis, yang ada di Cirebon. Leluhur kita sudah mendirikan kebhinekaan semenjak dulu. Kita harus merawatnya, secara simbolis dengan Pecinan Warna-warni ini,” ucap Qadiran.

Bagikan:

Leave a Comment